Saturday, 27 September 2014

Istilah Etiolasi Atau sering di sebut KUTILANG

Etiolasi atau di sebut dengan istilah KUTILANG "Kurus Tinggi Langsing"adalah pertumbuhan tumbuhan yang sangat cepat di tempat yang gelap namun kondisi tumbuhan lemah, batang tidak kokoh, daun kecil dan tumbuhan tampak pucat. Gejala etiolasi terjadi karena kekurangan cahaya matahari. Kloroplas yang tidak terkena matahari disebut etioplas. Kadar etioplas yang terlalu banyak menyebabkan tumbuhan menguning. Pada hal ini hormon auksin bekerja dengan baik karena tumbuhan tidak terkena cahaya.

Etiolasi adalah kecenderungan tumbuhan untuk menjangkau sumber cahaya. Dengan keberadaan auksin, tumbuhan akan terus memanjang sampai titik ujung tumbuhan mendapatkan cahaya yang cukup untuk menghambat produksi auksin. Penambahan tinggi atau panjang tumbuhan tanpa disertai pertumbuhan jumlah klorofil menyebabkan terbentuknya warna hijau pucat. 









Gejala etiolasi mencakup:
  1. Penambahan tinggi atau panjang tumbuhan 
  2. Melemahnya dinding sel pada daun dan batang 
  3. Jarak antar ruas tanaman yang lebih panjang 
  4. klorosis

Sunday, 21 September 2014

Media Tanam Hidroponik

Media tanam pada teknologi hidroponik merupakan salah satu bagian yang penting untuk menentukan keberhasilan pertumbuhan pada tanaman. 
Pada teknologi hidroponik, media tanaman dikelompokkan menjadi tiga, yaitu media persemaian, media pembibitan, dan media tanaman dewasa. Akan tetapi, beberapa media dapat digunakan sebagai media persemaian, media pembibitan, dan media tanaman hingga dewasa. 
Selain memperhatikan penanaman, pemilihan media tanam perlu juga mempertimbangkan jenis tanaman yang ingin ditanam. 
Pada teknologi hidroponik tidak menggunakan media tanah sebagai media tumbuhnya sehingga perannya digantikan oleh beberapa jenis media tanam antara lain arang sekam, rockwool, spons, serbuk kayu, pasir, kerikil, pecahan genting, coir, perlite, grow beds, dan sebagainya. Pada dasarnya, persyaratan media tanam yang ideal digunakan dalam teknik hidroponik antara lain:

  1. Memiliki pori-pori sehingga memudahkan proses pembuangan air yang berlebihan di dalam media
  2. Mampu menjaga kelembaban di area akar dan menahan ketersediaan unsur hara yang dialirkan
  3. Memiliki struktur yang baik untuk penyimpanan air
  4. Memiliki tekstur yang lembut, gembur, dan mudah di tembus akar tanaman
  5. Bebas hama dan penyakit yang dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu
  6. Memiliki pH netral
Pada dasarnya Hidroponik di kelompokan menjadi dua, yaitu Hidroponik Organik dan Anorganik, Media organik umumnya berasal dari makhluk hidup yang telah mengalami proses untuk dijadikan media tanam. Media organik dipandang lebih bagus dibandingkan dengan media anorganik, pada dasarnya media organik telah menyediakan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Selain itu, media organik memiliki struktur pori yang baik untuk sirkulasi udara. Namun penggunaan bahan
organik sebagai media tanam perlu memperhatikan kebersihan media dari kontaminasi penyakit yang timbul selama proses pertumbuhan.

Media Tanam Organik

Media Tanam Anorganik

Monday, 8 September 2014

Apa Itu Hidroponik

Hidroponik (Inggris: hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilless. Teknik hidroponik banyak dilakukan dalam skala kecil sebagai hobi di kalangan masyarakat Indonesia. Pemilihan jenis tanaman yang akan dibudidayakan untuk skala usaha komersial harus diperhatikan, karena tidak semua hasil pertanian bernilai ekonomis. 
Jenis tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi untuk dibudidayakan di hidroponik yaitu: 
1. Paprika 
2. Tomat 
3. Timun 
4. Melon
5. Terong 
6. Selada
dan sayuran lainya

Dalam kajian bahasa, hidroponik berasal dari kata hydro yang berarti air dan ponos yang berarti kerja. Jadi, hidroponik memiliki pengertian secara bebas teknik bercocok tanam dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman, atau dalam pengertian sehari-hari bercocok tanam tanpa tanah. Dari pengertian ini terlihat bahwa munculnya teknik bertanam secara hidroponik diawali oleh semakin tingginya perhatian manusia akan pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman. Di mana pun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi (unsur hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks ini fungsi dari tanah adalah untuk penyangga tanaman dan air yang ada merupakan pelarut nutrisi, untuk kemudian bisa diserap tanaman. Pola pikir inilah yang akhirnya melahirkan teknik bertanam dengan hidroponik, di mana yang ditekankan adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi.
Sumber : wikipedia.org